BISAJADI.COM- Popularitas WPAP di Indonesia menjadikan teknik ini disebut sebagai aliran wedhaisme, banyak juga yang kurang mengetahui dan paham dengan WPAP
asli Indonesia. maka pada penghelatan KKA (Konferensi Asia–Afrika) yang dilaksanakan di Jakarta Dan Bandung pada tanggal 19-24 April 2015, agar WPAP ini lebih dikenal masyarakat luas maka komunitas WPAP (Wedha's Pop Art Portrait) Chapter Bandung yang ber-Anggota 780 (Aktif 30). kang Emil meminta mereka untuk membantu beliau dan para arsitek mendekor
bagian-bagian kota yang kurang representatif untuk acara puncak KAA
pada tanggal 24 April 2015. Yaya kemudian menggandeng komunitas WPAP untuk merancang dekorasi kota
ini, yang disambut dengan antusias. “Bila masyarakat tertarik belajar WPAP, bisa datang ke Sekretariat WPAP Chapter Bandung di Kompleks Green Hills Residence Nomor 70 atau balai kota dan Jalan Sabang Nomor 67,”
Gaya Ilustrasi Wedhaism memiliki ciri dan aturan sendiri. Dalam setiap potret, warna yang digunakan harus kontras, saling berbenturan, tidak boleh memakai gradasi warna, tidak boleh skintone (warna kulit), trace faset tidak boleh melengkung alias harus bersudut. Harus mengikuti pakem dan harus memperhatikan warna dalam, tengah, dan luar (gelap dan terang).
Banyak orang yang tertarik dengan dunia desain malah mundur karena penggunaan warna yang kadang tidak beraturan (Saya juga pernah mengalaminya). Belajar WPAP ini akan sangat bermanfaat untuk anda yang baru belajar desain warna, di Grup fb tersebut anda akan di tuntun secara detail dan jelas. Jadi jangan lupa ketika anda sudah menjadi master dalam aliran desain ini, anda juga harus berbagi pengetahuan dengan orang lain.
Dengan slogan Jika yang lain bisa, mengapa kamu tidak? adalah situs Portal online yang membahas mengenai bermacam-macam Opini atau tanggapan dari berbagai kalangan. Harapan Situs ini lebih kepada Tutorial atau cara, agar anda dapat termotivasi melakukan segala hal yang menurut anda itu penting atau perlu untuk diperjuankan.
0 komentar :
Posting Komentar